ترجم لغتك بسرعة الآن

Saturday, May 28, 2011

Jakarta Bisa Menjadi Kota Impian di Dunia!!!

Mungkin Anda semua menilai bahwa judul di atas terlalu hiperbola, utopis, dan terkesan mengada-ada. Pada kenyataannya pun sebenarnya memang demikian. Namun, bagi kita yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan kemauan yang kuat untuk merapikan dan memajukan bangsa ini, maka judul di atas kiranya dapat dijadikan sebagai motivator untuk benar-benar mewujudkan hal tersebut.



Kita mungkin memang sedang bermimpi bahwa Jakarta menjadi salah satu kota impian dunia. Namun, kita pun harus optimis bahwa 'mimpi' tersebut pasti bisa diwujudkan dengan TEKAD dan KEMAUAN yang sangat gigih.

Untuk membangun dan memajukan ibukota Republik Indonesia ini, tentunya kita harus berkaca terlebih dahulu terhadap kenyataan yang terjadi pada saat ini tentang kota Jakarta. Pada SAAT INI, (ingat: saat ini) Jakarta mungkin menjadi salah satu 'neraka dunia' bagi para wisatawan mancanegara, bahkan bagi para warga negara Indonesia sendiri. Hal ini kiranya wajar dan tidak berlebihan. Di balik pesona Jakarta sebagai satu-satunya kota metropolitan terbesar dan termegah di Indonesia, kota ini memiliki 1001 nilai minus yang menyebabkan berbagai ketidaknyamanan warga untuk singgah di Jakarta. Menurut saya pribadi, berikut ini adalah nilai-nilai minus Jakarta:

- Over populated. Ya, Jakarta yang luasnya sekitar 600 km persegi dihuni oleh lebih dari 8 juta penduduk ditambah sekitar 1-2 juta penduduk di hari-hari kerja pada waktu siang. Ini adalah hal yang tidak lazim ditemui di ibukota-ibukota negara lain di dunia yang sudah memiliki concept plan menjadi kota modern berkelas internasional. Bandingkan dengan misalnya Kuala Lumpur, ibukota Malaysia yang dihuni hanya oleh sekitar 2 juta orang atau Singapura yang juga dihuni antara 2-3 juta manusia.
Mohon dicatat: Masalah over populated ini menurut saya menjadi sumber masalah yang terbesar dan paling utama yang melahirkan masalah-masalah berikutnya yang menimpa Jakarta.

- Jakarta's majority people are NEW COMERS! Ya, ini FAKTA! Mayoritas penduduk Jakarta adalah para pendatang baru yang pada masa dahulu mengira akan mendapatkan segalanya di ibukota Indonesia ini. Namun, beribu kali sayang, sebagian besar pula dari mereka tidak memiliki keterampilan kerja yang baik dan kehabisan modal ketika sudah tiba di Jakarta. THIS IS VERY ACUTE PROBLEM! Kemudian, yang ada adalah mereka membangun banyak pemukiman kumuh di berbagai tempat di Jakarta. Inilah awal mula lahirnya julukan "Big Durian" alias "Kampung Raksasa" untuk kota Jakarta yang begitu 'mesra' hubungan antara gedung-gedung pencakar langit dengan kawasan-kawasan setinggan yang sangat mengkhawatirkan.
Mohon dicatat: Masalah kependudukan yang akut ini kembali menjadi asal-muasal sebab berikutnya yang akan saya ulas.



- Tingginya tingkat kerawanan sosial. Tidak diragukan lagi, Jakarta menjadi salah satu kota yang tingkat kerawanan sosialnya begitu tinggi. Rasanya tidak asing lagi jika kita mendengar kasus pencopetan, pencurian, perampokan, pembunuhan, hingga pemerkosaan di kota yang paling gegap-gempita di Nusantara ini. Ini kembali ke masalah sebelumnya, yakni over-populated. Wajar jika banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan, lalu menganggur dan tidak memiliki penghasilan, ditambah keimanan yang sangat tipis, lalu akhirnya terdorong melakukan berbagai tindak kriminal demi kelangsungan hidupnya. Jumlah orang seperti ini pun sangat banyak, sehingga wajar jika seringkali kita kesulitan mengatasi masalah kerawanan sosial di Jakarta.

- Tingginya ancaman bencana alam. Tidak berlebihan kiranya masalah keempat diberi judul seperti itu. Ya, betapa seringnya ibukota republik ini terserang banjir ketika musim penghujan tiba. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perkampungan kumuh yang berjejer di tepi sungai di tengah kota dan mempersempit aliran sungai. Bahkan ada yang menjadikan sungai di tengah kota sebagai all-in-one, sebagai tempat mandi, cuci, hingga kakus. Masalah sanitasi pun menjadi masalah berikutnya. Selain itu, beberapa bangunan tinggi yang dibangun tanpa memperhatikan saluran pengairan pun menjadi sumber masalah kebanjiran akut ini.

- Sarana infrastruktur yang sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan. Ya! Hasil dari masalah tersebut adalah tingginya kemacetan lalu-lintas di Jakarta, salah satu yang terparah di dunia. Kota Jakarta hanya memiliki sekian puluh kilometer jalan tol atau freeway. Sarana transportasi dalam kota hanya dibebankan pada taksi, bus-bus lokal, kereta api usang, dan yang terbaru adalah busway. Bagi orang-orang yang sudah terbiasa tinggal di Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Tokyo, atau bahkan Manila sekalipun, hal ini serasa menjebloskan mereka ke dalam neraka. Betapa sia-sianya waktu yang terbuang akibat traffic jam problem yang sangat akut ini! Sungguh menyedihkan, di balik fakta Jakarta sebagai kota 'termaju' di Indonesia, kota ini belum memiliki sistem transportasi modern terpadu yang berkelas internasional! Isn't it?




- Tingginya tingkat polusi udara dan rendahnya tingkat sanitasi. Ini pun menjadi hasil dari sebab-sebab sebelumnya. Ribuan hingga jutaan kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di Jakarta setiap hari dengan mengeluarkan gas karbondioksida dari knalpot yang tak terurus mengakibatkan polusi udara yang akut. Kebiasaan masyarakat yang negatif, seperti membuang air di sungai, membuang sampah di jalan raya, hingga merokok di tempat umum turut menambah daftar panjang buruknya sanitasi Jakarta. Menyedihkan sekali, memang!



- Fasilitas publik yang sangat buruk dan menyedihkan. Coba lihat telepon-telepon umum di Jakarta! Saya jamin kebanyakan dari 'mereka' tidak layak pakai dan kotor. Lalu, betapa sulitnya kita mencari tempat duduk untuk beristirahat sejenak di pinggir trotoar jika sedang lelah. Suatu hal yang kelihatannya sepele namun berdampak negatif pada kenyamanan masyarakat. Lihat pula betapa banyaknya coretan-coretan dinding tak bermoral yang dilakukan oleh orang-orang yang sangat iseng dan hobi berbuat onar di seantero Jakarta, terutama di dinding-dinding besar pinggir jalan raya! Betapa sangat mengganggu pemandangan mata kita!

- Dan masalah-masalah lainnya yang tidak mungkin diurai seluruhnya.

Dari masalah-masalah di atas, menurut saya ada empat (4) SUMBER PROBLEM YANG PALING UTAMA yang menimpa kota Jakarta, yaitu:

KEPADATAN PENDUDUK, KETERTIBAN, KEBERSIHAN, dan FASILITAS PUBLIK.

Anda boleh setuju dan boleh juga tidak. Tergantung dari mana Anda menilai. Namun, itulah yang saya rasakan selama ini karena hampir setiap hari saya pergi ke Jakarta untuk kuliah selama seharian penuh.

=============================== S O L U S I ===============================

Membeberkan berbagai masalah tentu harus ada solusi yang ditawarkan. Singkat saja, berikut adalah solusi yang coba saya tawarkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan utama DKI Jakarta.
(Mohon dicatat, solusi-solusi berikut mungkin terkesan impian, tetapi sekali lagi dengan TEKAD dan KEMAUAN yang KERAS dan GIGIH, insya Allah bisa dilaksanakan).

- Kurangi jumlah penduduk! Alangkah baiknya jika penduduk yang tinggal di berbagai pemukiman kumuh dan tidak memiliki pekerjaan dikembalikan seluruhnya ke daerah-daerah asal mereka. Jangan dipersepsikan sebagai kebijakan yang kejam! Proses pengembalian mereka tentunya harus dengan imbalan atau pemberian modal yang sangat cukup agar setibanya mereka di daerah-daerah asal mereka, mereka dapat mendirikan tempat tinggal yang layak dan bekerja. Bisa juga dengan membangun kawasan-kawasan khusus untuk menampung para penduduk yang 'kelebihan' tersebut dengan teratur. Lalu, akan diapakan lahan-lahan kumuh yang telah ditinggalkan itu? Dapat kita jadikan sebagai kawasan hijau alias taman kota yang luas atau kita dirikan pusat investasi dan bisnis modern sebagai salah satu usaha membangun ekonomi makro. Bisa pula kita bangun rumah susun bertingkat untuk 'mengganti' tempat tinggal penghuni lama, tentu dengan jaminan pemerintah. Sekali lagi, jangan dipersepsikan sebagai suatu yang kejam, namun cobalah berinovasi jauh ke depan. Dalam hal ini, insya Allah tidak ada yang menzalimi dan dizalimi jika tidak ada nafsu beringas pada saat proses.

- Sterilkan kawasan-kawasan dekat sungai. Dalam hal ini, pemukiman-pemukiman kumuh di sepanjang sungai harus dibebaskan dengan konsep kebijakan seperti yang pertama di atas. Segera larang penggunaan sungai oleh warga untuk mandi, cuci, hingga kakus. Bersihkan air dan lancarkan aliran sungai! Bila memungkinkan untuk diperlebar, perlebar sungai-sungai yang ada. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya ancaman banjir pada musim hujan. Jika mau berpikir lebih maju, manfaatkan sungai besar untuk objek wisata, misalnya dengan adanya perahu-perahu mini yang akan mengantarkan wisatawan berkeliling Jakarta menggunakan transportasi air. Pendapatan kota akan meningkat. Hal ini sudah diberlakukan sejak lama di Singapura, dan terbukti BERHASIL!

- Terapkan undang-undang dan hukum pidana yang konsisten. Singkatnya, dengan hal ini, tingkat kerawanan sosial diharapkan dapat berkurang.

- Berlakukan denda yang sangat tinggi bagi pelanggar lalu-lintas! Biarkan yang benar tetap benar dan yang salah tetap salah! Hindari sogokan pada aparat keamanan. Hendaknya aksi balapan liar yang sangat meresahkan masyarakat segera DILARANG KERAS dan mendapatkan HUKUMAN yang ketat bagi para pelanggarnya. Berlakukan denda yang sangat tinggi bagi orang-orang yang merokok di tempat-tempat umum, membuang sampah sembarangan, mencoret-coret dinding, merusak fasilitas umum, dan memiliki knalpot berkarbondioksida tinggi! Terapkan denda tersebut dengan konsisten tanpa pandang bulu! Untuk membantu hal tersebut, bisa dengan mengerahkan aparat keamanan lebih banyak lagi dan memasang ratusan ribu CCTV di berbagai tempat umum di Jakarta.
Catat: Pemasangan CCTV di berbagai tempat di Jakarta dapat membantu proses pemantauan aktivitas masyarakat dan dapat mencegah potensi serangan terorisme.

- Rawat dan pelihara fasilitas umum seperti telepon umum, taman kota, jembatan penyeberangan, hub bawah tanah, dan lain-lain.

- Percepat pembangunan infrastruktur modern! Ya, Jakarta sudah benar-benar membutuhkan sistem transportasi modern terpadu yang cepat dan murah bagi masyarakatnya dengan standar internasional. Perkembangan busway harus dimodernisasi. Yang terpenting lagi adalah segera REALISASIKAN alias segera WUJUDKAN pembangunan MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit), dan monorail di seantero Jakarta! Ini sangat mendesak dan harus segera dilaksanakan! Selain itu, perlebar jalan-jalan raya utama di Jakarta dan modernisasikan sistem jalan tol layang di Jakarta. Berlakukan pula aturan agar setiap bus dan taksi hanya boleh berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang di halte-halte maupun hotel atau mal! Berlakukan larangan berhenti di sembarang tempat bagi bus dan taksi. Kendaraan-kendaraan bermotor yang usang dan mengakibatkan polusi udara segera kandangkan! Adapun dokar, delman, maupun bajaj tetap dipelihara dan jadikan sebagai sarana transportasi hiburan di kawasan-kawasan wisata.
Jika mampu, segera bangun subway alias kereta api bawah tanah yang menghubungkan stasiun-stasiun interchange (pusat) di Jakarta langsung ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Catat: Jika diberlakukan dengan benar, insya Allah kemacetan kota Jakarta akan berkurang drastis dan ketertiban lalu-lintas di Jakarta akan mencapai tahap yang memuaskan seperti di kota-kota maju lainnya. Lainnya, akan meminimalisasi terjadinya pembuangan waktu dan mewujudkan efisiensi waktu kerja masyarakat.

- Segera laksanakan konsep pembangunan kota modern yang terpadu! Betapa indahnya Jakarta jika gedung-gedung pencakar langit sebagai simbol kemegahan sebuah kota tertata dan berjejer dengan rapi, terutama di kawasan-kawasan bisnis dan investasi utama seperti Mega Kuningan, Sudirman-Thamrin, Gatot Subroto-MT Haryono, dan Bandar Baru Kemayoran. Kombinasikan pula dengan sungai-sungai yang mengalir dengan bersih dan dijadikan sebagai sarana pariwisata domestik, taman-taman kota yang menghijau sebagai paru-paru kota, dan fasilitas-fasilitas umum yang memadai.

- Dan kebijakan lain-lain.

Tentu semua solusi di atas membutuhkan KERJA KERAS, KEMAUAN YANG GIGIH, dan tentu saja: MODAL YANG AMAT SANGAT BESAR!

Jika benar-benar bekerja keras, mau berusaha, berhenti korupsi, dan memanfaatkan dana-dana yang ada untuk alokasi pembangunan Jakarta, insya Allah solusi-solusi di atas dapat dilaksanakan dan hasilnya akan sangat memuaskan.




Kini, tiba saatnya KITA BERMIMPI!

Sekali lagi, jika Jakarta memberlakukan solusi-solusi yang saya tawarkan di atas (boleh solusi yang bersifat konstruktif lainnya), BOLEHLAH KITA BERMIMPI SEBAGAI BERIKUT:

- Jalan-jalan raya di Jakarta sangat lancar, tertib, dan bersih.

- Pemandangan gedung-gedung pencakar langit modern yang berjejer dengan rapi yang dipadukan oleh kerimbunan taman-taman kota yang menghijau. Kadang-kadang diselingi oleh tempat-tempat tinggal masyarakat (perumahan) yang sangat layak huni dan memiliki sanitasi tinggi.




- Berkeliling kota Jakarta untuk keperluan sekolah, kuliah, kerja, dan lain-lain dengan nyaman menggunakan sarana transportasi modern berkelas internasional yang murah, seperti MRT, LRT, monorail, subway, maupun busway. Sehingga tidak akan ada lagi alasan telat dan terlambat karena kemacetan lalu-lintas!

- Betapa mudahnya kita berkeliling Jabodetabek maupun terkoneksi ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan memanfaatkan komuter-komuter modern yang nyaman.

- Betapa nyamannya kita berkeliling kota Jakarta dengan perahu-perahu yang berlayar dengan tenang di sungai-sungai kota Jakarta yang bersih dan terawat.

- Betapa indahnya pemandangan kota Jakarta dari kejauhan tanpa polusi udara dan kawasan setinggan (kumuh) sebagai simbol kemajuan bangsa Indonesia. Serta kota Jakarta yang terang-benderang di malam hari dari lampu-lampu dalam kota dan juga gedung-gedung pencakar langit yang menghias kota Jakarta.

- Dan IMPIAN LAINNYA.



Jika sudah seperti itu, orang-orang akan merasa sangat nyaman bersekolah, kuliah, bekerja, dan tinggal di Jakarta. Pembangunan daerah-daerah lain di Indonesia pun akan terbantu jika ibukotanya sudah teratur.

Hal lainnya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jakarta akan mempersepsikan Indonesia sebagai negara yang sangat maju dan teratur serta layak untuk terus dikunjungi. Para turis asing itu mungkin tidak akan lagi membandingkan Jakarta dengan ibukota-ibukota lain di Asia Tenggara. Jakarta akan dibandingkan kualitasnya dengan New York, Philadelphia, Chicago, Tokyo, atau London!

Dan jika sudah seperti ini, maka bolehlah kita sekali lagi bermimpi:

JAKARTA KOTA IMPIAN DUNIA!

JAKARTA IS THE WORLD'S GREATEST METROPOLITAN!

Ok? Sekali lagi, jangan pesimis dan ragu. Yakinlah bahwa jika kita MAU, maka kita pasti MAMPU MEWUJUDKAN JAKARTA sebagai KOTA IMPIAN DUNIA!


Oleh: Indra Setyo Rahadhi
Mahasiswa Program Studi Sastra Arab
Universitas Al-Azhar Indonesia - Jakarta.

Friday, May 27, 2011

Wahai Kaum Nasionalis! Waspadai Fitnah Kelompok Islam Ekstrimis-Radikalis-Teroris Terhadap Sejarah Nasional Kita!!!

Saudara-saudaraku kaum nasionalis, bukalah situs di bawah ini:

http://swaramuslim.net/more.php?id=A5486_0_1_0_M

Di situ ada artikel berjudul "Upaya Plagiator Membendung Syariah Islam". Masya' Allah! Betapa bahayanya artikel tersebut, karena PENUH DENGAN FITNAH!!!


Langsung kepada inti permasalahan, fitnah-fitnah karangan kaum 'Islam' (betulkah mereka Islam?) radikal-ekstrim-garis keras tersebut menyerang langsung pada sejarah nasional Indonesia. Mereka berani sekali memfitnah para founding fathers kita dengan sebutan 'para plagiator'! (La'natullah 'alaa maa qaaluu).

Berikut ini fitnah-fitnah mereka terhadap bangsa Indonesia dan para founding fathers kita beserta bantahan yang saya lemparkan karena saya sangat marah usai membaca artikel biadab tersebut.

1. Swaramuslim.Net: Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah jiplakan dari lagu Leka-Leka Pinda-Pinda yang populer di Belanda pada tahun 1600-an.

BANTAHAN: Tidak benar itu! Wage Rudolf Supratman (rahimahu-Allah) menyusun lagu Indonesia Raya secara murni 100% tanpa adanya contekan maupun jiplakan. Lagipula, hanya ada sekitar 4 atau 5 nada saja yang mirip antara Indonesia Raya dengan Leka-Leka Pinda-Pinda. Apakah mungkin perbedaan 4-5 nada saja menyebabkan W. R. Supratman sampai harus menjiplak lagu Leka-Leka Pinda-Pinda???
Lagu Indonesia Raya adalah lagu yang unik karena tidak ada satu bangsa pun di dunia yang punya lagu kebangsaan macam kita.

2. Swaramuslim.Net: Pancasila adalah jiplakan dari ideologi Zionisme dan Freemasonry.

BANTAHAN: Masya' Allah! FITNAH BESAR! Seburuk-buruknya fitnah yang tidak patut diucapkan seseorang yang mengaku muslim.
Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu yang digali dengan maksimal oleh Bung Karno berdasarkan urutan histori dan pengamalannya. Terbukti bahwa bangsa Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu adalah bangsa yang ber-Ketuhanan, beradab, mampu untuk bersatu, memutuskan perkara di atas dasar musyawarah, dan menjunjung tinggi keadilan sosial.
Lantas, apa hubungannya dengan ideologi Zionisme-Freemasonry yang nyata-nyata memusuhi umat Islam dan agama lain selain Talmudian sedunia, menjunjung tinggi kapitalisme-imperialisme, dan mendewakan chauvinisme?????? TIDAK ADA SAMA SEKALI!!!

3. Swaramuslim.Net: Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah jiplakan dari naskah proklamasi Negara Islam Indonesia (NII)-nya Kartosoewiryo.

BANTAHAN: Kita semua tahu bahwa Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan Kartosoewiryo adalah sekte Islam yang sangat sesat dan menyimpang dari ajaran Alquran dan Assunnah. NII tidak lebih sebagai organisasi teroris dengan imamnya, yakni Kartosoewiryo (la'natullah 'alaih!).
Secara historis, proklamasi kemerdekaan RI dibacakan Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945, sedangkan proklamasi NII 'sesat-radikal-ekstrim-terkutuk'-nya Kartosoewiryo (terlaknat atasnya) baru muncul pada 7 Agustus 1948!
Apakah mungkin Bung Karno mencontek teks yang baru ada di masa depan??? Apakah Bung Karno seperti paranormal yang bisa meramal adanya teks buatan Kartosoewiryo (la'natullah 'alaih)??? TIDAK MUNGKIN!!! Secara serampangan, Swaramuslim.Net juga memfitnah dan memutarbalikkan fakta Peristiwa Rengasdengklok sebagai usaha untuk memusuhi umat Islam.

4. Swaramuslim.Net: Bendera kebangsaan Indonesia, Merah-Putih, adalah jiplakan mutlak dari bendera kebangsaan Belanda, Merah-Putih-Biru.

BANTAHAN: Betapa bodoh dan jahilnya orang-orang yang mengatakan itu! Mata dan hati mereka sudah tertutup oleh paham radikal dan ekstrim yang tidak jelas juntrungannya!
Perlu diketahui bahwa bendera Indonesia adalah murni melambangkan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa, serta merupakan sedikit modifikasi dari bendera Kerajaan Majapahit yang berwarna Merah-Putih-Merah-Putih-dan seterusnya.
Kita semua juga tahu bahwa jiwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia modern adalah meneruskan kejayaan Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu sangat wajar jika negeri kita memilih Merah-Putih ala Majapahit sebagai bendera kebangsaan dengan maksud agar bangsa Indonesia bisa kembali jaya raya seperti masa-masa keemasan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya.
Lagipula, bendera Kerajaan Majapahit sudah ada sejak abad ke-13, yakni sekitar tahun 1290-an. Sedangkan, William of Nassau baru memproklamasikan kemerdekaan Belanda pada tahun 1800-an.
Apakah mungkin Kerajaan Majapahit mencontek bendera yang baru ada 600 tahun kemudian??????

Saudara-saudara sekalian, demikianlah fitnah-fitnah yang dilontarkan kaum radikal garis keras yang mengaku Islam, tetapi pemikirannya sungguh SESAT dan JAHILIYAH!!! Dan saya juga sudah memberikan bantahannya secara maksimal berdasarkan FAKTA SEJARAH yang ada, karena saya cinta Indonesia dan cinta agama Islam yang penuh rahmat dan kasih sayang serta jauh dari hobi fitnah-memfitnah. Silakan saudara-saudara jika ada tambahan yang diperlukan untuk semakin meluruskan fitnah-fitnah kaum teroris itu.

Mari kita bangun Indonesia Raya yang ber-Pancasila dan nasionalis! Salam nasional untuk semuanya, MERDEKA!!!!!!

Oleh: Indra Setyo Rahadhi
Mahasiswa Program Studi Sastra Arab
Universitas Al-Azhar Indonesia - Jakarta.

PT. KAI Commuter Jabodetabek, BATALKAN SEGERA Rencana Penghapusan KRL Ekspres Jabodetabek!!!

KRL EKSPRES JABODETABEK RENCANANYA AKAN DIHAPUS MULAI TANGGAL 1 JULI 2011. Sebagai kebijakan baru, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang membawahi KAI Commuter Jabodetabek akan menerapkan Single Operation yang berarti semua kereta rel listrik (KRL) akan berhenti di setiap stasiun tanpa kecuali, termasuk KRL kelas eksekutif (ekspres).



Kebijakan baru itu sebenarnya WAJAR DITENTANG dan HARUS DIKRITIK! Kenapa? Ya jelas kebijakan itu justru sangat merugikan penumpang KRL ekspres dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang selama ini mengandalkan kecepatan waktu tempuh KRL ekspres dibandingkan KRL kelas ekonomi AC atau ekonomi biasa. Beberapa kerugian yang sangat mencolok itu ialah:

1. Waktu tempuh menjadi lebih lama. Kasus: KRL Pakuan Ekspres yang biasanya berangkat pukul 05.35 WIB dari Stasiun Bogor dan tiba di Stasiun Sudirman Jakarta pukul 06.30 akan mengalami kelambatan waktu tempuh hingga 26-30 menit. Bisa-bisa pukul 07.00 WIB baru sampai di Stasiun Sudirman Jakarta. Bagaimana nasib ribuan karyawan swasta yang bekerja di kawasan Central Business District di Jakarta seperti Sudirman dan Mega Kuningan yang harus masuk pagi pukul 07.00 atau 07.30 WIB? Apakah para bos mereka mau menolerir keterlambatan mereka karena telatnya KRL 'ekspres' yang sebelumnya tidak pernah 'aneh-aneh'?

2. Kepadatan penumpang menjadi luar biasa. Dengan sistem KRL ekspres sekarang saja di beberapa waktu tertentu kepadatan penumpang terjadi di banyak KRL kelas ekspres, khususnya Pakuan Ekspres Bogor. Apalagi berhenti di setiap stasiun? Bisa-bisa KRL kita bernasib seperti KRL di Jepang yang penumpangnya tidak kebagian tempat duduk harus berdiri dengan 'sikap sempurna'. Bagaimana lalu nasib ibu-ibu hamil, orang-orang penyandang cacat, hingga para lanjut usia? Haruskah mereka tersiksa di dalam gerbong kereta berdesak-desakan di antara ribuan orang.

3. Keamanan dan kenyamanan akan berkurang. Dengan padatnya penumpang yang over capacity, tingkat kerawanan keamanan dan kenyamanan para penumpang yang biasa naik KRL Pakuan Ekspres, KRL Benteng Ekspres, dan sebagainya akan berkurang drastis. Selalu waspada terhadap penumpang dengan gerak-gerik mencurigakan, apalagi yang pakaiannya sudah terlihat model alay.

4. Rangkaian kereta rawan rusak. Sekali lagi karena kepadatan penumpang yang diprediksi akan berlebihan, dikhawatirkan tingkat kerusakan rangkaian kereta akibat over capacity atau mungkin ulah tangan-tangan jahil yang kampungan yang suka merusak fasilitas publik akan meningkat. Otomatis PT. KAI Commuter harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk anggaran perawatan operasional KRL. Tahu sendiri 'kan setiap kali para rangkaian KRL mengalami perawatan, banyak jadwal keberangkatan yang ditunda? Ini sangat merugikan!

5. Dan lain-lain.



Namun, di samping itu, memang ada tiga sisi positif yang sangat mencolok, yakni:

1. Harga tiket turun. Untuk kelas eksekutif yang biasanya tarif tiketnya Rp 11.000, 00 (Pakuan Ekspres Bogor), nantinya hanya sebesar Rp 9.000, 00 (perkembangan terakhir di hari Jumat, 27 Mei 2011).

2. Kemudahan naik KRL eksekutif di semua stasiun. Karena KRL kelas eksekutif berhenti di setiap stasiun, para penumpang yang ingin naik KRL 'ekspres' (ekspres tapi lelet) bisa menaikinya di semua stasiun. Misalnya penumpang yang ingin naik KRL Pakuan Ekspres biasanya harus ke Stasiun Jakarta Kota, Gambir, atau Sudirman, nantinya bisa naik KRL 'mantan Pakuan Ekspres' alias kelas eksekutif di stasiun-stasiun yang selama ini tidak pernah 'disinggahi' KRL ekspres seperti Stasiun Sawah Besar, Mangga Besar, Pasar Minggu, atau Universitas Pancasila. Satu yang perlu diingat: penuh sesak sudah pasti!

3. Penjadwalan keberangkatan dan kedatangan KRL seharusnya lebih mudah, karena tidak ada lagi penyusulan-penyusulan antar-KRL yang selama ini terjadi. Seharusnya, KRL kelas eksekutif harus ada di setiap stasiun maksimal setiap 30 menit sekali, tidak boleh lebih, itu juga sudah lama! Jangan seperti sekarang yang terkadang kita harus menunggu sampai 1 jam jika ketinggalan KRL ekspres di jam-jam tertentu.





Kesimpulan: Karena dari analisa pribadi di atas ternyata mudharatnya lebih banyak (4) dibandingkan manfaatnya (3), kebijakan baru PT. KAI Commuter Jabodetabek yang akan menghapus operasional KRL ekspres WAJIB DITENTANG!!! KRL EKSPRES HARUS TETAP ADA SELAMANYA dan PT. Commuter Jabodetabek HARUS MEMBATALKAN rencana penghapusan KRL kelas ekspres yang sangat menyakitkan tersebut!!! I ALWAYS LOVE KRL PAKUAN EKSPRES FOREVER!!!!!!

Oleh: Indra Setyo Rahadhi (Pengguna Setia dan Penggemar KRL Pakuan Ekspres Bogor)
Mahasiswa Program Studi Sastra Arab
Universitas Al-Azhar Indonesia - Jakarta.

Refleksi Singkat Peringatan 110 Tahun Maulid Bung Karno


Tanggal 6 Juni seratus sepuluh tahun yang lalu, lahirlah seseorang yang menjadi salah satu pemimpin terdahsyat dalam sejarah dunia internasional. Beliau bagaikan sesosok 'Mutiara dari Selatan Dunia' yang amat kharismatik, pidato-pidatonya begitu menggelegar hingga ia dijuluki sebagai 'Singa Podium' yang membuat rakyatnya selalu siap menaati segala titahnya. Dia yang membawa bangsa dan negaranya keluar dari belenggu penjajahan bangsa-bangsa imperialis hingga mencapai dan mempertahankan kemerdekaannya. Sebagian hidupnya bahkan dihabiskan di balik dinginnya dinding penjara kolonialis.

Di bawah kepemimpinannya yang begitu mempesona, negeri pimpinannya yang bernama "Negara Kesatuan Republik Indonesia" mampu menjadi salah satu negara baru merdeka yang diperhitungkan dan ditakuti oleh bangsa-bangsa Barat. Indonesia tidak takut kepada siapapun, termasuk kepada dua kekuatan adidaya dunia saat itu, Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Postur tubuhnya yang tinggi tegap ditunjang oleh ketampanan wajahnya membuat hampir seluruh wanita di negeri berjuluk "Untaian Zamrud di Khatulistiwa" ini tergila-gila kepadanya.


Ya, laki-laki perkasa itu tidak lain dan tidak bukan adalah SOEKARNO, Sang Presiden Pertama-Proklamator Kemerdekaan-Pemimpin Besar Revolusi-Penyambung Lidah Rakyat-Bapak Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilahirkan di Blitar dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan keturunan Jawa dan Ida Ayu Nyoman Rai, seorang wanita Bali, Soekarno yang oleh mayoritas rakyat Indonesia sangat populer dengan sapaan "Bung Karno" adalah pemimpin terhebat dan terbaik sepanjang sejarah Indonesia modern.

Terlahir dengan nama "Raden Koesno", namun karena sering sakit-sakitan, orangtuanya pun mengganti namanya menjadi "Soekarno" yang bermakna "Karna yang Baik". Masa kecilnya sudah diwarnai oleh nuansa kebangsaan dan ketika mulai beranjak dewasa, jiwa nasionalismenya semakin menggebu-gebu dan bergelora. Ia aktif dalam berbagai organisasi kebangsaan yang bertujuan mengusir para penjajah dan memerdekakan Indonesia secepatnya. Dalam usianya yang masih terbilang muda, Soekarno sudah aktif menulis berbagai artikel yang dimuat di banyak surat kabar saat itu. Artikel-artikelnya berisi pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan cerdasnya tentang konsep "Indonesia Merdeka".

Karena terlalu giatnya menentang kolonialisasi dan imperialisasi Belanda, Soekarno muda bahkan sampai harus bolak-balik ke penjara dan mendekam di balik jeruji besi selama sekian tahun. Soekarno muda berusaha dibungkam perjuangannya memerdekakan bangsanya oleh Belanda sang kolonialis, tetapi jiwa Putra Sang Fajar tidaklah surut. Justru di balik dinginnya tembok penjara itulah Soekarno muda semakin mengasah keterampilan dan gagasan-gagasannya. Ia terus aktif menulis dan membaca buku-buku biografi tokoh-tokoh besar dunia. Tidak ketinggalan pula ia mengaji Alquran dan rajin salat. Soekarno pun bukanlah seorang yang fanatik berlebihan kepada agamanya. Walaupun ia seorang Muslim yang tulen, tetapi Soekarno mau membaca dan mempelajari ajaran-ajaran agama lain, seperti Kristen, Katholik, Buddha, dan Hindu. Tidak aneh jika di meja Soekarno di penjara terdapat Alquran di satu sisi dan Injil di sisi sebelahnya.

Ketekunannya dalam mempelajari dan membaca sejarah-sejarah dunia internasional, serta kecakapannya dalam ilmu teknik membuat Soekarno muda berwawasan amat luas melebihi rekan-rekan seangkatannya pada masanya. Multitalenta ini pula yang kelak membantunya dalam mengelola negara Indonesia yang baru merdeka dengan gagah perkasa.


Jiwa Soekarno terus berapi-api, semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialismenya dalam rangka mempercepat kemerdekaan Indonesia terus menggelora dengan dahsyat. Ia pantang mundur, termasuk berani menolak tuntutan segelintir pemuda yang memaksanya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, meskipun saat itu Jepang sang penjajah telah kalah perang akibat dijatuhinya bom nuklir oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Kepandaiannya membaca situasi dan mencocokkan tanggal sangat menentukan kemerdekaan Indonesia yang ia proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di mana saat itu sedang dalam masa bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam. Tanggal 17 sengaja dipilih oleh Bung Karno karena pada tanggal tersebut di bulan Ramadhan, diturunkanlah kitab suci umat Islam, yaitu Alquran Alkarim yang momennya dikenal dengan istilah "Nuzulul Quran".

Setelah Indonesia merdeka, para penjajah tak henti-hentinya mencoba mengganggu kedaulatan bangsa ini. Belanda pernah mencoba menjajah kembali Indonesia dengan usahanya membentuk RIS (Republik Indonesia Serikat) maupun Agresi Militer Belanda I dan II. Bung Karno tetaplah tegar. Walaupun semakin dipusingkan dengan adanya usaha sejumlah daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia melalui gerakan separatisnya, namun semua hadangan itu berhasil dilewatinya dengan sukses.

Usahanya yang tak kenal lelah dan pantang mundur menghadapi gangguan-gangguan para kolonialis terbukti ketika ia berhasil mengomandoi rakyat dan pasukannya dalam keberhasilan merebut Irian Barat dari tangan Belanda dengan kegemilangan yang diakui oleh dunia internasional.

Kekuasaan Putra Sang Fajar mencapai titik puncaknya ketika ia mendeklarasikan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante karena lembaga itu gagal merumuskan undang-undang baru menggantikan UUD 1945. Dengan semangat kembali kepada UUD 1945, Presiden Soekarno memulai era Demokrasi Terpimpin (yang menurut saya adalah sistem pemerintahan terbaik dan terdahsyat bagi bangsa Indonesia). Selama era Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Indonesia semakin diganggu oleh negara-negara kolonialis-imperialis. Mulai dari tarik-menarik dan bujukan Amerika Serikat serta Uni Sovyet agar Indonesia memihak salah satu blok, Blok Barat atau Blok Timur, provokasi Inggris yang mendirikan negara boneka Malaysia persis di sebelah wilayah Indonesia, percobaan pembunuhan atas dirinya selama beberapa kali, meletusnya Gerakan Satu Oktober 1965, hingga klimaksnya ketika Bung Karno harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai RI-1 pada bulan Februari 1968 akibat konspirasi CIA dan Jenderal Soeharto dalam rangka 'mengkudeta' kekuasaan Soekarno secara perlahan-lahan.
Di masanya, Indonesia banyak membangun landmark yang terkenal hingga ke seantero dunia. Pemerintahnya membangun Monumen Nasional di Lapangan Merdeka Jakarta, Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, Jembatan Semanggi Interchange yang terkenal akan desainnya yang unik, hingga pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno yang saat itu merupakan salah satu dari sepuluh stadion terbesar di dunia.


Bersama banyak pemimpin dunia seperti Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (India), Sir John Kotelawala (Sri Lanka), dan Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Bung Karno mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB) yang berusaha memuluskan kebijakan politik bebas aktif negara-negara yang ikut berpartisipasi tanpa memihak kepada Blok Barat ataupun Blok Timur.


Konspesi kenegaraannya mengutamakan bangsa dan tanah air Indonesia di atas segalanya. Bung Karno mengusulkan gagasan pembentukan NASAKOM (Nasionalis-Agama-Komunis) yang bertujuan menyatukan ketaatan dan semangat kebangsaan di antara mereka di bawah kepemimpinan kepresidenannya. Bung Karno BUKAN berusaha menyatukan ideologi NASAKOM, hal ini yang harus diperhatikan dengan seksama dan baik-baik. NASAKOM boleh memiliki ideologi yang berbeda, tetapi mereka haruslah satu jalan dan satu semangat dalam membangun Indonesia Raya.

Gagasan-gagasan Bung Karno lain yang begitu cemerlang dan gemilang adalah hasil galiannya berupa Pancasila yang menjadi dasar dan ideologi negara Indonesia, serta kemampuannya merumuskan Undang-Undang Dasar 1945, meskipun kini UUD tersebut telah banyak mengalami perombakan dan perubahan isi oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini yang berkhianat.

Hingga akhirnya manusia yang begitu bersinar bagi kemerdekaan bangsa Indonesia ini mendekati ajalnya di pengujung era 1970-an setelah 'dikudeta' perlahan-lahan serta ketika sakit sama sekali tidak boleh mendapatkan perawatan medis yang maksimal untuk seorang mantan presiden, dalam artian 'membunuh Bung Karno sedikit demi sedikit'. Dan yang menzalimi Bung Karno itu tidak lain dan tidak bukan adalah penguasa Republik Indonesia selama sekitar 32 tahun dengan pangkat jenderal bintang lima, yakni Soeharto.

Bung Karno berpulang ke rahmat Allah pada tanggal 21 Juni 1970 dalam keadaan yang sungguh tidak pantas bagi seseorang yang telah menyumbangkan jasanya tidak hanya bagi bangsanya, tetapi juga bagi dunia internasional. Ia menghadap Ilahi Rabbi dalam kondisi penyakitnya yang sudah amat akut dan kesepian tanpa teman.